Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

" Logical Database Design and The Relational Model "

Pengantar Model Relasional Konstruksi utama dalam menginterpretasikan data dalam bentuk relasional adalah bentuk relasi yang meliputi  “ Skema relasi dan contoh relasi” .  Skema relasi  y akni suatu cara menyusun suatu relasi dengan cara menentukan nama relasi, nama masing-masing field (kolom / atribut) dan domain dari masing-masing field yang memiliki kumpulan nilai yang sesuai atau pada intinya merupakan tipe field pada bahasa pemrograman.  Contoh relasi  adalah dengan menggunakan table.   Berikut contoh model relasional dalam bentuk skema relasi dan contoh relasi dalam bentuk table. Misalkan kita akan membuat suatu database untuk suatu akademik dimana terdapat table mahasiswa yang terdapat field NIM, Nama, Alamat, No. Telp.  Inilah yang dinamakan skema relasi. Sedangkan contoh relasi dalam bentuk table seperti dibawah ini: Mahasiswa ( NIM = Char, Nama = char, Alamat = char, No_Telp = integer ) Contoh memanipulasi table dengan mengguna...

2NF & 3NF

2NF Dalam proses normalisasi, perlu juga memahami konsep beberapa tingkatan nilai kunci (key) berikut ini: · Superkey, adalah sebuah atribuat atau sebuah himpunan atribut yang secara unik dapat mengidentifikasi record dalam tabel. Contoh informasi keahlian staf dalam tabel StaffSkill bisa memiliki superkey StaffNo, StaffAddress, Skill, atau cukup StaffNo, Skill. · Candidate key, adalah superkey yang tidak terdapat subset yang merupakan superkey.Dari kedua contoh superkey di atas, candidate key yang tepat adalah StaffNo, Skill. · Primary key, adalah candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasi nilai yang unik dalam suatu tabel. · Alternate key, adalah candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key. 2NF × Terpenuhi jika pada sebuah table semua atribut yang tidak termasuk dalam KEY PRIMER memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada KEY PRIMER secara utuh. × Sebuah table dikatakan tidak memenuhi 2NF jika ketergantungan hanya bersifat parsial (hanya tergantung sebagian pada se...

WHITE BOX & BLACK BOX TESTING

1. Black Box A.       Pengertian Black Box Testing Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu kotak hitam, kit hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output). B.          Kelebihan dan Kekurangan Black Box Testing - Kelebihan Black Box -                                  §  Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien -                             ...